Sabtu, 11 Januari 2014
UNGKAPAN EMAS HITLER.
“Bisa saja saya memusnahkan semua Yahudi di DUNIA, tapi saya sisahkan
sedikit saja yang hidup, agar kamu tahu mengapa alas an saya membunuh
mereka” Ucapan Hitler.
Adolf Hitler, pemimpin tertinggi Jerman puluhan tahun yang lalu. Namanya
mulai terkenal ketikan gerakan Nazi yang dipimpinnya mampu mendominasi
Jerman dan negara-negara Eropa di sekitarnya.
Salah satu manuver pilitiknya yang masih menjadi gunjingan hingga saat
ini adalah pembantaiannya terhadap ribuan warga Yahudi Jerman, yang
lebih dikenal dengan peristiwa Holocaust.
Dan Hitler telah memprediksi, titah pembantaiannya terhadap ras yang
satu ini akan selalu menjadi berita yang kontroversial. Karena itu
Hitler mengatakan dalam buku Mein Kampf yang ditulisnya, “Tidak akan
kubantai habis seluruh yahudi agar di masa yang akan datang kalian
mengerti alasan mengapa aku membantai mereka.” Kini, hampir 80 tahun
setelah peristiwa tersebut, kita dapat menelaah apa alasan Hitler
membantai warga minoritasnya itu.
Yahudi saat ini (yang disisakan oleh Hitler itu), tumbuh menjadi kaum
yang kuat dan banyak. Mereka tersebar hampir di seluruh negara di dunia
ini. Mereka pintar dan sangat berpengaruh. Mereka berada di
posisi-posisi penting pemegang kebijakan dunia.
Merekalah penggagas dan pemegang IMF, PBB, dan Bank Dunia. Mereka juga
memiliki ilmuwan-ilmuwan jenius peraih Nobel (80% peraih Nobel dunia
adalah Yahudi). Juga ekonom dan ahli kenegaraan yang menjadi rebutan
para petinggi dunia.
Selain itu, mereka juga menguasai industri hiburan dan media massa.
Mereka memiliki kantor berita, Produktion House, jurnalis, produser,
sutradara, aktris dan aktor, serta penyanyi-penyanyi papan atas, yang
tidak hanya langganan mendapat penghargaan, tapi juga gencar
menyebarluaskan ideologi mereka pada masyarakat umum.
Tak ketinggalan, mereka juga menguasai industri perdagangan dunia.
Berbagai perusahan besar mereka menyediakan aneka kebutuhan masyarakat
dunia, mulai dari popok bayi, makanan, minuman, hingga perangkat
elektronik. Dan sebagian besar keuntungan yang mereka dapatkan, mereka
sumbangkan dengan sukarela untuk mendukung misi-misi ke-yahudian mereka.
Pendek kata, para Yahudi yang telah berhasil keluar dari keterpurukan
mereka akibat penindasan itu, kini menjadi suatu kaum yang sangat kuat
dan disegani dunia. Dan apa yang mereka lakukan dengan segala capaian
yang telah mereka raih?
Alih-alih memberikan bantuan bagi suatu kaum atau bangsa yang tertindas,
mereka malah menggunakan segala kejayaan yang mereka punya untuk
menindas bangsa manapun yang mampu mereka tindas. Bahkan bangsa yang
sama sekali tak bertanggung jawab atas penindasan terhadap mereka,
seperti penindasan yang mereka lakukan di Palestina.
Dengan semua kenyataan tentang Yahudi saat ini, kepahaman kita yang
seperti apakah yang diingini oleh seorang Hitler, agar kita memaklumi
pembantaian yang dilakukannya puluhan tahun yang lalu?
Ada 2 spekulasi kemungkinan yang akan saya paparkan di sini.
Hitler ingin menunjukkan pada kita, bahwa para Yahudi itu memang
pembuat masalah yang sangat membahayakan dunia. Karena itu mereka pantas
dibantai.
Kalau alasan ini yang Hitler ingin kita mengerti, maka dia telah
berhasil. Karena masyarakat dunia sesungguhnya telah tahu dan muak
dengan segala makar dan kejahatan yang bangsa Yahudi lakukan. Meskipun,
hanya sedikit orang yang benar-benar protes dan melakukan perlawanan
terhadap dominasi Yahudi di dunia ini.
Intifadhoh di Palestina, pemboikotan produk-produk yahudi, perang
terhadap liberalisme, hedonisme, prularisme, sekulerisme, serta
isme-isme yang lainnya, adalah beberapa contoh perlawanan yang
masyarakat lakukan untuk membantai makar mereka.
Hitler ingin menunjukkan pada kita, bahwa pembantaian yang
dilakukannya dapat melecut semangat para Yahudi saat itu di berbagai
penjuru dunia, sehingga mereka (para Yahudi) bangkit dari kemalasan
mereka dan mulai giat bekerja untuk menguasai dunia.
Jika alasan ini yang dipakai Hitler untuk membantai para yahudi Jerman
saat itu, maka sesungguhnya ia juga telah berhasil.
Dalam Protocols of Zion disebutkan, bahwa tujuan pembantaian Yahudi
dalam peristiwa Holocaust adalah untuk melenyapkan para Yahudi yang
lemah dan pemalas, serta “membangunkan” para Yahudi yang lain agar
kembali serius bekerja dalam mewujudkan The New World Order-Tatanan
Dunia Baru.
Mereka yang mati terbantai adalah Yahudi yang tidak terlalu
“bermanfaat”. Satu-satunya kemanfaatan yang bisa mereka berikan adalah
dengan mati terbantai, sebagai pelecut bagi saudara-saudara satu ras
mereka, agar mau bangkit mengemban misi sebagai “Bangsa Terpilih”.
Entah apa alasan Hitler yang sebenarnya saat dia membantai para Yahudi
Jerman kala itu. Entah apa pula alasan Hitler, saat dia menyisakan
Yahudi yang lain untuk tetap hidup waktu itu. Tapi jika mengingat bahwa
Hitler sendiri sebenarnya adalah seorang kader Yahudi militan, maka
alasan ke-2 lebih mungkin diembannya.
Dari artikel di eramuslim.com yang berjudul “Yahudi di Sekitar Hitler”
sangat kentara bahwa sesungguhnya Hitler adalah seorang keturunan yahudi
yang “terdidik dengan baik” dengan didikan ala Yahudi. Bahkan saat
berkuasa sebagai pemimpin Nazi pun, Hitler selalu didampingi dengan
mesra oleh saudara-saudara satu ras-nya.
Termasuk saat mengambil kebijakan Holocaust. Kebijakannya yang satu ini
tak lepas dari pertimbangan jenderal-jenderal dan ahli kenegaraan yang
mayoritas adalah Yahudi. Jika Holocaust bukanlah sebuah konspirasi besar
dalam pemberdayaan kembali ras yahudi, maka seharusnya saat itu para
jenderal, panglima, penasehat, ayah, dan bahkan istri Hitler, saling
berlomba untuk menggagalkan kebijakan tersebut.
Peristiwa Holocaust pada kenyataannya kini selalu menjadi senjata bagi
para Yahudi untuk mengambil simpati masyarakat dunia. Pembantaian atas
ribuan kaum mereka (beberapa peneliti sejarah mengatakan bahwa jumlah
ini terlalu dilebih-lebihkan), menjadi alasan bagi mereka untuk membuat
masyarakat dunia iba akan nasib mereka.
Dengan Holocaust, bangsa yahudi membuat masyarakat dunia bersepakat
untuk memaklumi segala “kenakalan” yang mereka lakukan. Dengan
Holocaust, mereka mengkampanyekan permusuhan kepada orang-orang yang
anti-semit (anti-yahudi). Dan dengan Holocaust, mereka merajuk kepada
dunia agar dibiarkan dan diberi pertolongan untuk kembali ke rumah
mereka di Palestina, meskipun itu berarti mengusir dan membantai seluruh
warga aslinya.
Hanya Hitler sendiri yang mengerti, apa alasannya membantai para Yahudi
di negaranya. Yang jelas, selamanya kita tidak akan pernah membenarkan
suatu pembantaian ummat manusia -apapun ras, agama, kelas sosial, maupun
bangsanya- dengan alasan apapun yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT.
Dan saat ini, setelah semua yang terjadi, yang dapat kita lakukan adalah
selalu mewaspadai dan memerangi segala makar jahat yang dibuat oleh
bangsa manapun di dunia ini. Termasuk makar dalam pembentukan opini
publik yang berlebihan dan menyesatkan. Wallahu’alam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar